Keajaiban Sedekah yang mampu Membuatmu Bahagia

Keajaiban Sedekah yang mampu Membuatmu Bahagia

Sedekah atau Shadaqah adalah dukungan seorang Muslim kepada orang lain secara ikhlas tanpa dibatasi oleh sementara dan kuantitas tertentu. Sedekah lebih luas dari hanya zakat maupun infaq. Sedekah tidak hanya bermakna mengeluarkan atau menyumbangkan harta, namun, mencangkup segala amal atau perbuatan baik.

Allah berfirman di dalam  Surat An-Nisa Ayat 114 yang bermakna : https://sedekahlagi.com/ 

“Tidak ada kebaikan pada umumnya bisik-bisikan mereka, jikalau (bisik-bisikan) orang yang menyuruh bersedekah, atau berbuat kebaikan, atau mendamaikan di antara manusia. Dan siapa yang berbuat demikian dengan maksud melacak keridhoan Allah, tentulah Kami dapat berikan kepadanya pahala yang benar-benar besar.”

Di dalam surat itu dijelaskan bahwa bersedekah merupakan usaha mendapatkan ridho Allah. Sedekah menyebabkan pahala dan kebaikan bagi pelaksananya.

Hukum sedekah dalam Islam ialah sunah atau dianjurkan. Jadi, jikalau dilaksanakan dapat mendatangkan pahala dan kebaikan. Apabila ditinggalkan juga tidak mendatangkan dosa.

Namun, sedekah mampu berubah hukumnya menjadi wajib jikalau seorang muslim udah mampu dan berkecukupan berjumpa dengan orang lain yang kekurangan.

Allah benar-benar menyukai orang-orang bersedekah sebagaimana dikutip dari surat Al-Baqarah ayat 276 yang bermakna : https://qurbannusantara.com/ 

“Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Allah tidak menyukai setiap orang yang selamanya dalam kekafiran dan bergelimang dosa.”

hadis sedekah yang paling utama diriwayatkan Abu Hurairah R.A. Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

“Setiap ruas tulang manusia wajib disedekahi setiap hari di sementara terbitnya matahari: berbuat adil pada dua orang (mendamaikan) adalah sedekah; menolong seseorang naik kendaraannya, membimbingnya, dan mengangkat barang bawaannya adalah sedekah, ucapan yang baik adalah sedekah; Berkata yang baik juga juga sedekah. Begitu pula setiap cara terjadi untuk menunaikan sholat adalah sedekah. Serta menyingkirkan suatu halangan dari jalur adalah sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Pada bulan Ramadan, Allah SWT terhubung pintu pahala seluas-luasnya. Jaminan ganjaran pahala yang berlipat ganda membuat umat Muslim banyak berlomba-lomba berbuat kebaikan, bersedekah, dan beribadah sementara Ramadan. Tak hanya kabar gembira soal pahala, bersedekah juga memberikan kegunaan bagi si pemberi dan penerima.

Berdasarkan penelitian dari Harvard Business Scholl, formalitas berikan atau menolong sesama dapat membuat mereka, para donatur menjadi lebih bahagia. Penelitian berikut menggambarkan bahwa formalitas berikan atau bersedekah dengan tulus menolong dan perasaan puas membentuk sebuah lingkaran yang saling terhubung. Orang yang bersedekah dapat menjadi hidupnya lebih puas dan orang yang menjadi puas dapat lebih banyak bersedekah. Begitu seterusnya.

Berikut ini keutamaan dan 5 keajaiban bersedekah yang mampu membuatmu puas :

Sedekah Merupakan Bentuk Rasa Syukur
Sedekah mampu dilaksanakan dalam beraneka cara. Sedekah juga menjadi salah satu cara untuk bersyukur kepada Allah SWT. Salah satu hadist tentang sedekah:

“Setiap persendian manusia wajib disedekahi, setiap hari yang padanya matahari terbit. Beliau bersabda,”Mendamaikan antara dua orang (yang berselisih) adalah sedekah, menolong seseorang dalam persoalan kendaraannya selanjutnya menaikannya ke atas kendaraannya atau mengangkat bawang bawaannya ke atas kendaraannya adalah sedekah. Beliau bersabda, “(Mengucapkan) kata-kata yang baik adalah sedekah, setiap cara yang dia terjadi menuju masjid untuk sholat adalah sedekah dan menyingkirkan masalah dari jalur adalah sedekah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

 

Bisa Menolak Munculnya Penyakit
Bila anda sakit, bersedekahlah. Ini merupakan salah satu keajaiban sedekah anak yatim. Bila udah bersedekah dan belum juga sembuh, maka perbanyaklah lagi sedekah. Allah tengah mendengarkan doa orang-orang yang dulu anda beri sedekah.

Keajaiban sedekah dan istighfar tidak hanya mampu membuat anda pulih dari penyakit. Sedekah juga mampu menghambat penyakit. Bila ada orang bermaksud jahat atau penyakit menyerang, sedekah dapat menangkal bala.

Dalam sebuah hadist, Nabi SAW berpesan:

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: Ada seseorang yang singgah kepada Nabi SAW dan bertanya: “Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang paling besar pahalanya?” Beliau menjawab” “Bersedekahlah tetapi anda masih sehat, puas harta, was-was miskin dan masih berkeinginan kaya. Dan janganlah anda menunda-nunda supaya jikalau nyawa udah sampai tenggorokan, maka anda baru berkata: “Untuk fulan sekian dan untuk fulan sekian, padahal harta itu udah menjadi perihal si fulan (ahli warisnya),” (HR. Bukhari dan Muslim).

 

Dimudahkan Mencari Rezeki Halal
Sedekah dapat membuat anda selamanya ingat, bahwa anda bekerja di bawah pengawasan Allah SWT. Inilah sebabnya, sedekah dapat membuat anda mengusahakan menyatukan rezeki dengan cara yang halal.

Rezeki halal yang dimakan seseorang dapat membuat orang berikut enteng mensyukuri anugerah yang diberikan Allah. Seperti dalam firman Allah SWT berikut:

“Maka makanlah yang halal lagi baik dan rezeki yang udah diberikan Allah kepada kalian. Dan syukurilah nikmat Allah jikalau kalian hanya kepada-Nya saja beribadah”. (An-Nahl:114).

Harta yang Disedekahkan dapat Kekal di Sisi Allah
Harta yang kita sedekahkan di jalur Allah dapat menolong kita kelak di akhirat. Allah nantinya dapat menyimpan harta yang umatnya sedekahkan, dalam hadist yang dikeluarkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah bersabda:

“Barangsiapa yang bersedekah senilai dengan satu butir kurma dari hasil usaha yang halal dan Allah tidak terima jikalau yang halal, maka Allah menerimanya dengan tangan kananNya, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala kembangbiakkan sedekah itu untuk orang yang bersedekah layaknya salah satu satu diantara kalian mengembangbiakkan anak kudanya supaya jadi banyak sampai layaknya gunung.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ada pula keajaiban sedekah subuh yang pahalanya ratusan ribu kali lipat. Yakni, sedekah kepada orang tua, sampai sedekah kepada ulama atau fuqaha.